5 Inspirasi Usaha Jajanan Viral

5 Inspirasi Usaha Jajanan Viral Di yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi informasi dan media sosial, berbagai tren baru terus bermunculan, salah satunya adalah fenomena jajanan viral. Istilah ini merujuk pada makanan ringan atau camilan yang dengan cepat menjadi populer dan menyebar luas melalui platform-platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Jajanan viral tidak hanya menarik perhatian karena cita rasanya, tetapi juga karena tampilan visualnya yang unik, cara penyajiannya yang kreatif, serta kekuatan promosi dari para influencer dan content creator.

Fenomena ini mencerminkan perubahan pola konsumsi masyarakat, khususnya generasi muda, yang kini lebih tertarik pada pengalaman kuliner yang bisa dibagikan secara visual di media sosial. Dampaknya tidak hanya terasa dalam , tetapi juga dalam sektor , pemasaran digital, dan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana fenomena jajanan viral terbentuk, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta implikasinya terhadap masyarakat di ini.

Mengapa usaha jajanan kekinian selalu laris?

Usaha jajanan kekinian selalu laris karena mampu mengikuti tren dan selera pasar, khususnya kalangan anak muda. Pelaku usaha biasanya jeli melihat apa yang sedang viral di media sosial, baik dari segi rasa, tampilan, maupun konsep penyajian. Jajanan yang unik, estetik, atau punya sensasi baru seperti rasa pedas ekstrem, bentuk lucu, atau nama yang nyeleneh lebih mudah menarik perhatian dan memicu rasa penasaran konsumen. Hal ini menjadikan jajanan kekinian sebagai pengalaman kuliner sekaligus .

Selain itu, kekuatan promosi digital menjadi kunci kesuksesan jajanan kekinian. Dengan bantuan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, jajanan bisa dengan cepat dikenal luas hanya lewat satu video viral. Banyak usaha makanan yang secara sengaja mendesain produknya agar Instagramable atau menarik untuk direkam saat dikonsumsi, sehingga konsumen ikut menyebarkan konten tersebut secara sukarela. Efek domino ini membuat pemasaran lebih efisien dan memperluas jangkauan pasar dalam waktu singkat.

Potensi keuntungan dan kemudahan memulai usaha makanan

Memulai usaha makanan memiliki potensi keuntungan yang sangat besar karena makanan adalah kebutuhan pokok yang selalu dicari masyarakat. Permintaan yang terus-menerus, baik di pasar lokal maupun melalui layanan daring, menjadikan bisnis ini stabil dan menjanjikan. Dengan pendekatan yang kreatif dalam menyajikan menu, memilih lokasi strategis, serta memahami selera konsumen, pelaku usaha bisa menghasilkan margin keuntungan yang tinggi, bahkan dari skala usaha kecil sekalipun seperti warung makan atau food truck.

Kemudahan dalam memulai usaha makanan juga menjadi daya tarik tersendiri. Modal awal yang dibutuhkan relatif fleksibel tergantung pada jenis usaha—mulai dari usaha rumahan, katering, hingga franchise. Saat ini, dukungan dari platform digital seperti media sosial, marketplace kuliner, dan aplikasi pesan-antar membuat promosi dan distribusi menjadi jauh lebih mudah. Bahkan, pelaku usaha pemula bisa memulai dari dapur rumah sendiri tanpa harus menyewa tempat usaha terlebih dahulu.

Dampaknya terhadap penjualan dan brand awareness

Dampak dari memulai usaha makanan terhadap penjualan sangat signifikan, terutama jika produk yang ditawarkan memiliki cita rasa yang khas dan pelayanan yang memuaskan. Karena makanan merupakan produk yang cepat dikonsumsi dan dibeli ulang (repeat order), maka potensi penjualannya tinggi. Apalagi dengan strategi pemasaran yang tepat seperti promosi di media sosial, kolaborasi dengan food influencer, atau mengikuti event kuliner, penjualan bisa meningkat drastis dalam waktu singkat. Produk yang menarik secara visual dan konsisten dalam rasa cenderung cepat viral dan laku keras.

Read More:  Nikmati Kuliner Sehat Lezat

Dari sisi brand awareness, usaha makanan juga memiliki potensi yang kuat untuk dikenal luas. Nama brand, logo, kemasan, dan gaya penyajian yang unik bisa meninggalkan kesan mendalam pada konsumen. Ditambah lagi, tren saat ini yang mendorong konsumen untuk membagikan pengalaman kuliner mereka di media sosial turut membantu membangun eksistensi brand secara organik. Semakin sering makanan tersebut muncul di media sosial atau dibicarakan dari mulut ke mulut, maka semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap brand tersebut.

Kombinasi antara kualitas produk dan strategi branding yang kuat akan menciptakan loyalitas pelanggan. Saat pelanggan merasa puas dengan rasa, harga, dan pelayanan, mereka bukan hanya akan membeli lagi, tapi juga merekomendasikannya ke orang lain. Inilah kekuatan utama usaha makanan: peluang besar untuk membangun brand yang kuat dan berkembang cepat, bahkan dari awal yang sederhana.

5 Inspirasi Usaha Jajanan Viral

Memulai usaha makanan kini tak perlu menunggu modal besar atau lokasi strategis. Banyak orang berhasil menghasilkan cuan dari dapur rumah mereka sendiri. Terlebih lagi, tren “jajanan viral” saat ini sangat kuat dipengaruhi oleh media sosial, sehingga peluang usaha makanan ringan sangat terbuka bagi siapa saja.

Dengan mengamati tren yang berkembang di TikTok, Instagram, dan YouTube Shorts, banyak ide makanan viral yang bisa direplikasi dengan mudah. Bahkan, beberapa usaha jajanan tersebut hanya membutuhkan modal di bawah Rp500.000. Karena itu, penting untuk memahami jenis usaha jajanan apa yang sedang tren dan memiliki potensi untuk dijual secara luas.

1. Croffle Aneka Topping

Croffle (croissant + waffle) adalah camilan kekinian yang viral berkat tampilannya yang Instagramable dan topping variatif seperti Nutella, stroberi, almond, atau es krim. Keunikan tekstur renyah di luar namun lembut di dalam membuatnya digemari kalangan muda, terutama setelah viral di TikTok dan Instagram. Tren ini bisa terus berkembang karena fleksibilitasnya dalam topping yang bisa disesuaikan dengan selera pasar.

Untuk memulai usaha croffle, estimasi modal awal sekitar Rp2-5 juta tergantung skala dan alat yang digunakan, seperti waffle maker, bahan baku croissant instan atau adonan sendiri, dan topping. Harga jual bisa dipatok Rp15.000–Rp25.000 per porsi tergantung topping. Dengan margin yang cukup besar, croffle bisa jadi bisnis camilan premium yang menjanjikan, khususnya di area dengan lalu lintas anak muda tinggi seperti kampus atau perkantoran.

Agar produk lebih menarik, hadirkan varian rasa musiman (matcha, taro, atau lotus biscoff) dan gunakan packaging yang aesthetic serta ramah take-away. Gunakan box bening atau kraft box dengan stiker branding dan label lucu. Jangan lupa untuk aktif memotret hasil croffle yang menggiurkan untuk konten media sosial guna memancing minat beli secara impulsif.

2. Rice Bowl Kekinian (Katsu, Teriyaki, Sambal Matah)

Rice bowl menjadi favorit anak muda dan pekerja karena praktis, mengenyangkan, dan memiliki variasi rasa yang cocok dengan lidah lokal. Menu seperti chicken katsu, beef teriyaki, atau ayam sambal matah jadi andalan yang mudah diterima pasar. Rice bowl juga populer karena bisa dijual dengan harga terjangkau namun tetap terlihat premium dengan penataan yang rapi.

Target pasar utama adalah mahasiswa, pekerja kantoran, dan pengguna aplikasi delivery food. Strategi promosi bisa dilakukan lewat media sosial seperti Instagram dan TikTok dengan mengunggah video behind-the-scenes pembuatan, promo bundling (beli 2 gratis 1), dan giveaway. Manfaatkan juga endorsement dari micro influencer kuliner lokal untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Agar menarik untuk take-away, gunakan kemasan rice bowl food grade dengan tutup bening, beri stiker logo brand, dan sisipkan ucapan atau bonus sambal tambahan. Desain kemasan yang praktis tapi tetap stylish akan meningkatkan kesan premium dan membuat konsumen tertarik untuk merekomendasikan brand kamu ke orang lain.

3. Dessert Box Red Velvet Oreo

Dessert box menjadi tren karena tampilan berlapis yang menggoda dan mudah dibagikan lewat media sosial. Kombinasi red velvet dan Oreo sangat disukai karena tampilannya cantik, rasa manis-gurih yang seimbang, serta cocok untuk dijadikan hadiah atau camilan personal. Shopee dan TikTok Shop menunjukkan peningkatan pencarian untuk jenis dessert ini, apalagi menjelang hari spesial seperti ulang tahun atau hari kasih sayang.

Read More:  10 Restoran Kuliner Halal 2025

Membuat dessert box cukup hemat karena menggunakan bahan sederhana seperti biskuit Oreo, cream cheese, whipped cream, dan sponge cake red velvet. Modal per box berkisar Rp7.000–Rp12.000 dan bisa dijual seharga Rp25.000–Rp40.000 tergantung ukuran dan topping. Jika dikerjakan dari rumah, usaha ini bisa dijalankan dengan minim risiko dan cocok untuk pemula.

Agar jualan makin menarik, perhatikan visual produk. Gunakan box transparan dengan dekorasi rapi dan topping yang terlihat dari luar. Gunakan cahaya alami atau ring light saat foto, serta beri background polos atau dekorasi aesthetic untuk menarik perhatian calon pembeli di media sosial.

4. Cilok Mozzarella / Chili Oil

Cilok bukan lagi sekadar jajanan anak sekolah—dengan sedikit sentuhan, seperti isian mozzarella atau siraman chili oil ala Sichuan, kamu bisa “naikin kelas” jajanan ini jadi camilan kekinian. Tekstur kenyal cilok berpadu dengan keju leleh atau sensasi pedas chili oil membuatnya disukai lintas generasi, dari anak-anak hingga dewasa.

Resep cilok mudah dibuat dan bahan-bahannya murah: tepung tapioka, daging ayam/giling, dan isian keju atau topping sambal. Cara penyajian yang unik seperti disusun dalam cup bening, diberi tusuk sate, atau dikemas dalam standing pouch bisa meningkatkan daya tarik produk. Cilok ini bisa dijual mulai dari Rp8.000–Rp15.000 per porsi, dengan modal yang rendah namun potensi keuntungan besar.

Cilok adalah produk yang punya potensi repeat order tinggi karena harganya terjangkau dan cocok untuk semua waktu, baik ngemil sore maupun midnight snack. Kalau rasanya konsisten enak, pelanggan bisa menjadi loyal dan bahkan memesan dalam jumlah besar untuk acara atau titipan teman.

5. Korean Garlic Cheese Bread

Roti asal Korea Selatan ini sempat viral karena tampilannya unik: bulat berisi cream cheese, dibalur mentega bawang putih, lalu dipanggang hingga renyah. Kombinasi rasa gurih dan manis ini membuatnya sangat disukai, apalagi karena popularitas K-Food yang terus meningkat di Indonesia.

Kamu bisa menawarkan sistem pre-order harian untuk menjaga kesegaran produk, sekaligus menghindari kerugian dari roti basi. Strategi bundling seperti beli 2 gratis 1 minuman atau paket “sarapan K-style” bisa meningkatkan nilai jual dan mendorong pembelian lebih banyak. Modal pembuatan per roti sekitar Rp6.000–Rp10.000 dan bisa dijual seharga Rp18.000–Rp25.000.

Agar tampil maksimal, gunakan kemasan roti dengan box bening atau box kraft dengan jendela, serta beri logo yang menonjolkan tema Korea. Pasarkan lewat Reels dan TikTok dengan visual roti saat dibelah—leleran keju selalu menggoda dan menjadi konten viral. Sentuhan budaya K-pop atau tulisan hangul juga bisa memperkuat positioning produk ini di mata penggemar Korea.

Tips Memulai Usaha Jajanan Viral

Memulai usaha jajanan viral memerlukan pemahaman tren yang sedang berkembang di media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Langkah pertama adalah riset pasar untuk mengetahui jenis jajanan apa yang sedang hype dan digemari banyak orang. Perhatikan ciri khas jajanan viral: biasanya punya tampilan unik, rasa yang menggoda, dan mudah dibagikan secara visual. Dengan mengikuti tren yang sedang naik daun, kamu bisa mendapatkan momentum awal yang kuat untuk menarik perhatian konsumen baru.

Selain mengikuti tren, kunci sukses lainnya adalah menciptakan nilai tambah yang membedakan produk kamu dari kompetitor. Misalnya, bisa dengan menambahkan variasi topping yang tidak biasa, kemasan yang lebih menarik, atau layanan pre-order dengan sistem pesan antar. Pastikan juga konsistensi rasa dan kualitas produk, karena meskipun viral bisa membuat produk dikenal luas, kepuasan konsumen adalah yang membuat bisnis kamu bertahan lama.

Agar usaha jajanan viral cepat dikenal, manfaatkan kekuatan media sosial secara maksimal. Buat konten yang menarik seperti video proses pembuatan, behind-the-scenes, atau momen reaksi konsumen saat mencicipi. Gunakan hashtag yang sedang tren, kolaborasi dengan food influencer, dan aktif menjawab komentar atau DM calon pembeli. Jangan lupa untuk mengatur sistem pemesanan yang praktis, seperti melalui WhatsApp atau marketplace, agar pembeli tidak ragu melakukan transaksi.

Read More:  Eksplorasi Kuliner Street Food

Analisis Keuntungan dan Estimasi Modal

Analisis Keuntungan dan Estimasi Modal dalam usaha jajanan viral menjadi salah satu aspek krusial sebelum memulai bisnis. Secara umum, jajanan kekinian memiliki margin keuntungan yang tinggi karena menggunakan bahan baku yang terjangkau namun bisa dijual dengan harga premium berkat kemasan menarik dan tren pasar yang mendukung. Contohnya, modal pembuatan satu porsi jajanan seperti croffle atau cilok mozzarella berkisar antara Rp5.000–Rp10.000, namun bisa dijual dengan harga Rp15.000–Rp25.000, menghasilkan margin keuntungan 100% hingga 150% per porsi.

Estimasi modal awal tergantung pada skala usaha yang ingin dijalankan. Untuk usaha kecil dari rumah, modal sekitar Rp2 juta–Rp5 juta sudah mencukupi untuk membeli peralatan dasar (seperti wajan, mixer, alat pengemas, hingga perlengkapan promosi digital), bahan baku awal, serta kemasan. Jika ingin berjualan di booth atau membuka gerai kecil, estimasi modal bisa naik menjadi Rp10 juta–Rp20 juta, tergantung lokasi dan perlengkapan pendukung seperti banner, meja saji, dan biaya operasional awal.

Keuntungan usaha jajanan viral sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik. Dengan target penjualan 30–50 porsi per hari, omzet harian bisa mencapai Rp600.000–Rp1.000.000. Jika biaya operasional harian termasuk bahan baku dan tenaga kerja hanya sekitar 40–50%, maka keuntungan bersih bisa menyentuh Rp300.000–Rp500.000 per hari. Artinya, dalam waktu 1–2 bulan saja, modal awal berpotensi kembali dengan cepat—terutama jika strategi promosi digital berjalan efektif dan produk disukai pasar.

(FAQ) Berikut pertanyaan yang sering diajukan

1. Apakah seseorang harus memiliki latar belakang kuliner untuk memulai usaha jajanan viral?

Tidak perlu memiliki latar belakang kuliner untuk memulai usaha jajanan viral. Banyak pelaku usaha yang sukses memulai bisnis kuliner mereka dengan belajar secara mandiri melalui resep-resep di media sosial seperti YouTube atau TikTok. Kunci utamanya adalah ketekunan untuk mencoba dan berinovasi. Bahkan, banyak dari usaha jajanan viral dimulai dari percobaan sederhana di rumah. Jadi, siapa pun bisa melakukannya jika memiliki niat dan kreativitas.

2. Bagaimana cara terbaik untuk mengetahui jajanan yang sedang viral dan berpotensi dijual?

Cara terbaik untuk mengetahui jajanan yang sedang viral adalah dengan mengikuti tren yang ada di media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube. Aplikasi pemesanan makanan juga sering kali menampilkan jajanan atau makanan yang tengah populer. Memperhatikan komentar dan feedback dari netizen serta mengamati food bloggers atau influencer kuliner juga sangat membantu. Hal ini memungkinkanmu untuk mendapatkan ide usaha berdasarkan apa yang disukai banyak orang.

3. Dalam waktu berapa lama umumnya pelaku usaha bisa balik modal dari jajanan viral seperti croffle?

Waktu yang dibutuhkan untuk balik modal dari usaha jajanan viral sangat bergantung pada jenis jajanan dan cara pemasaran yang dilakukan. Namun, pada umumnya, dengan strategi yang tepat, terutama menggunakan sistem pre-order dan promosi bundling, banyak pelaku usaha yang bisa mendapatkan balik modal dalam waktu kurang dari satu bulan. Bisnis jajanan viral cenderung cepat berkembang karena daya tarik visual dan tren yang terus berkembang di media sosial.

4. Apakah izin usaha makanan seperti PIRT wajib dimiliki sejak awal memulai?

Untuk memulai usaha jajanan viral skala kecil dari rumah, tidak selalu diperlukan izin usaha seperti PIRT atau sertifikasi halal, terutama jika penjualan masih terbatas di lingkungan sekitar atau melalui media sosial. Namun, jika usaha berkembang dan ingin mencapai pasar yang lebih luas, memiliki izin usaha akan memberikan kepercayaan tambahan kepada konsumen dan membuka peluang untuk distribusi yang lebih besar. Oleh karena itu, mengurus izin usaha sangat dianjurkan ketika bisnis sudah mulai tumbuh.

5. Bagaimana membangun kepercayaan pelanggan pada produk jajanan rumahan?

Untuk membangun kepercayaan pelanggan terhadap produk jajanan rumahan, penting untuk menunjukkan transparansi dalam proses pembuatan. Menyediakan foto atau video yang menggambarkan kualitas dan kebersihan produk dapat membantu. Selain itu, menampilkan testimoni dari pelanggan yang sudah membeli juga sangat efektif untuk meningkatkan kredibilitas. Membangun brand yang konsisten dan menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan juga penting untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan menjaga loyalitas pelanggan.

Kesimpulan

5 Inspirasi Usaha Jajanan Viral kini semakin menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan pengusaha muda dan pemula. Tidak lagi dibutuhkan modal besar atau lokasi strategis untuk memulai bisnis kuliner. Dengan memanfaatkan tren di media sosial, siapa pun bisa memulai usaha dari rumah dengan modal yang relatif kecil. seperti croffle, cilok mozzarella, dan dessert box adalah contoh-contoh jajanan yang dapat menguntungkan jika dijalankan dengan konsistensi dan kreativitas.

Keberhasilan usaha jajanan viral tidak hanya bergantung pada produk itu sendiri, tetapi juga pada pengelolaan yang baik dan komunikasi dengan pelanggan. Menjaga kualitas produk dan membangun hubungan yang solid dengan pelanggan adalah faktor yang sangat penting. Transparansi dalam proses produksi dan menyediakan informasi yang jelas dapat meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini akan memberikan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan pesaing yang mungkin tidak memiliki pendekatan serupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Proudly powered by WordPress | Theme: Bake Blog by Crimson Themes.